Sesuai dengan tujuan program studi yaitu untuk menghasilkan lulusan atau Magister yang profesional dan kompetitif, maka dirancang proses pembelajaran yang mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Oleh sebab itu perancangan kurikulum didasarkan pada penguatan teori sebagai dasar atau fondasi membangun lulusan yang profesional tersebut. Namun disadari bahwa lulusan yang profesional dan kompetitif tidak cukup hanya penguasaan konsep dan teori Filsafat, tetapi juga membutuhkan alat dan pengalaman profesional bagi mahasiswa.
Pengusaan konsep dan teori, pengetahuan dan ketrampilan penggunaan alat, penajaman analisis situasi dan perumusan strategi, dan kemampuan pengambilan keputusan yang tepat merupakan kompetensi mendasar yang harus dimiliki lulusan program studi Magister Pascasarjana UNAI. Mengacu kepada Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI) maka keterkaitan kompetensi lulusan program studi mencakup kompetensi bidang kerja, penguasaan pengetahuan dan kemampuan manajerial.
Kompetensi bidang kerja diarahkan pada kompetensi penguasaan ketrampilan alat analisis dan kemampuan menganalisis situasi yang eksis. Pengetahuan lulusan diarahkan pada kompetensi penguasaan teori-teori Filsafat. Untuk itu dalam kurikulum dirancang penguasaan teori secara umum, dan teori manajamen khusus (konsentrasi) bidang tertentu sesuai dengan minat mahasiswa. Kompetensi ketiga menyangkut kemampuan manajerial diarahkan pada kemampuan menyusun rencana strategis, kemampuan mengimplementasikan rencana, pengambilan keputusan yang tepat dan sensitivitas pada moral atau etika.
Oleh sebab itu pembelajaran pada program studi diarahkan untuk penguasaan kompetensi tersebut. Program studi Magister Pascasarjana UNAI merancang pendekatan bahwa setiap mata kuliah diarahkan untuk mencapai kompetensi tersebut diatas. Setiap mata kuliah dirancang agar mahasiswa mempunyai kompetensi untuk menguasai konsep atau teori yang terkait dengan mata kuliah tersebut, disamping itu mahasiswa juga diasah kemampuan analisisnya, ditingkatkan keterampilan analitik dan pengambilan keputusannya. Selanjutnya setiap mata kuliah juga diarahkan menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada mahasiswa. Dengan demikian setiap mata kuliah diarahkan agar mahasiswa memiliki kompetensi konseptual, keterampilan alat analisis, kompetensi analisis, dan kompetensi dalam penyusunan rencana strategis dan implementasinya, kompetensi ketepatan pengambilan keputusan dan akhirnya mahasiswa juga mempunyai kepekaan pada moral dan etika. Untuk itu setiap mata kuliah diarahkan pada metode pembelajaran yang variatif sesuai dengan tujuan penguasaan kompetensi yang ingin dicapai. Umumnya metode pembelajaran yang diterapkan dosen sangat variatif, mulai dari metode ceramah, penugasan, diskusi, pembahasan kasus, simulasi, dan juga intensif dengan mengunjungi perusahaan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dr.Stimson Hutagalung, Master Program Director